Rabu, 23 Maret 2011

“THE PAPPER AND THE BLOOD COIN”

“THE PAPPER AND THE BLOOD COIN”
                                                                                                                        By : Farayrieyah
11 Desember 2012, pukul 19.00
“Kita main anu yuks my prince?” Heechul menawari Hankyung sebuah permainan yang memang sering mereka mainkan dikala mereka bosan.
Tiba-tiba Ryeowook datang dan menghempaskan badannya ke ranjang Hankyung ”aduh hyuuuung, aku cape banget neh,,,, tolong pijitin aku dong Hankyung hyung??!!!” keluh Ryeowook..
 ”Ssssyyyyyyyuuuuuuuuuuuttttt…….!!!!!!” ucap Heechul sambil meletakan jari telunjuk diatas bibirnya.
 “Kenapa seh? Lagi main apa seh?serius amat seh?” Tanya Ryeowook tanpa henti.. Ryeowook pun bangun untuk melihat apa yang mereka lakukan. Ryeowook kaget dengan apa yang mereka lakukan ”ya ampyuunn,,, hyung-hyungku lagi pada mainan apaan tuh” batin Ryewook…
Mata Ryeowook pun tak lepas dari koin yang berputar-putar diatas kertas. Mengitari huruf demi huruf yang tertulis disana. Membentuk rangkaian kata dan kalimat yang mudah dimengerti dan dipahami. Ryeowook hanya duduk membatu dengan apa yang hyung-hyungnya lakukan, dia seakan tidak bisa bergerak, hawa dingin megelilingi kamar Heechul dan Hankyung. Banyak pertanyaan yang mereka tanyakan pada sebuah koin dan kertas  tersebut, dan koinnya pun mejawab dengan berputar-putar membentuk sebuah jawaban dari kalimat yang ditanyakan Heechul dan Hankyung.
“My princess, udahan yuuuu,,, tapi gimana balikinnya?” Hankyung yang sejak awal asyik bertanya macam-macam layaknya konsultasi pada peramal mencoba mengehentikan koin yang berputar-putar ditangannya.
 “Aduuuhh,, my prince, jangan pura-pura babo deh,, masa nggak tau seh, udah sering main juga. Ya udah, ikutin aku aja neh… pejamkan mata. Konsentrasi.bilang JAILANGKUNG mainnya udah selesai, sudah waktunya pulang, lepaskan koinnya my prince!!!!  Jawab Heechul. Hankyung pun melakukan apa yang dikatakan Heechul. Putaran koin itu melemah dan kemudian berhenti dilingkaran bertuliskan rumah. Hankyung dan Heechul pun menarik nafas lega. “hufhttt….. akhirnya” keluh mereka berdua berbarengan.
Ryeowook menatap heran. Bagaimana mungkin hyung-hyungnya bisa malakukan permainan seperti itu. Akhirnya Ryeowook mempunyai kesempatan bertanya “ Chul hyung. Main apaan seh?”.
 “Ya ampyunnn,,, dongseng Wookie ku tersayang,, masa ngggak tau seh, ini main apa.” Jawab Heechul.
 “Beneran, swer,!! Aku nggak tau!!!” jawab Wookie sambil mengangakat jari tengah dan telunjuknya membuat huruf V.
 “Ok ok ok.. hyung kasih tau.  Ini namanya main ‘J A I L A N G K U N G’… “ hankyung angkat bicara.
“Haaaahhh…. Jailangkung!!! Yang bener aja hyung? Hehehehe,, tp, jailangkung itu apaan seh?” Tanya Ryeowook lagi…
 “Ni bocah nanya mulu neh” batin Heechul. “ JAILANGKUNG itu bisa di bilang permainan untuk manggil arwah manusia yang udah meninggal” jelas Hankyung sabar.
“Mau ikutan nggak? Kita mau main lagi neh” ajak Heechul. “nggak ah hyung, ntar aja. Aku mau liat dulu cara mainnya gimana”.
”Okkelah kalo begitu” jawab heechul enteng.
 “Tapi, Chul, gw udahan ah, hoaaammmm… cape, ngantuk, mau tidur” Hankyung berkata sambil menutup mulutnya yang terbuka lebar.
 “Masa gw maen sendiri seh” jawab Heechul kesal. “ya udah, lo ajak Shindong aja ” jawab Hankyung seraya mengambil selimut. Heechul pun menghambil handphonenya .

                                                            @@@@$$$******$$$@@@@

Shining star, like a little diamond,,, handphone Shindong berbunyi “yobseyo…ada apa hyung? waaaahhhh,,, asik-asik, udah lama tuh gw nggak maen begituan hyung, ok, wait a minute” Shindong pun menuju kamar hyungnya “Waaahh… ada wookie disini” ucap Shindong.. Ryeowook pun hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya.” Nggak mau main?” ajak Shindong. Ryewook hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum..ketelitian.
Kali ini pasangannya Heechul adalah Shindong. Dan mulut mereka komat-kamit mengucapkan mantra.
 “Jailangkung, jailangkung datanglah. Mainlah bersama kami. Dan pulanglah jika permainannya selesai” Heechul dan Shindong mengulang mantra itu berkali-kali. Dan koin yang diletakan ditengah lingkaran bergerak dan berputar.
”Anyeyong… nama kamu siapa?” Tanya heechul. Koin itu berputar kearah huruf J E S I C A.. “ohh Jesica, Heechul imnida, dan yang didepan saya Shindong” Heechul mengenalkan diri pada sesuatu yang tak tampak kehadirannya.”Jesica mau main nggak sama kita”. Koin itu berputar mengitari huruf Y dan A. itu berarti, permainan sudah dimulai. “mau?! Asiiikkkk,,, gomawo Jesica, mmmm,,, Jesica umurnya berapa and matinya kenapa???” Tanya heechul lagi.. “haaahh baru16 tahun!!, matinya diperkosa!!”sekarang Shindong punya banyak pertanyaan buat jesica yang harus Jesica jawab, ayo Shindong-shi!!”  celetuk Heechul.
 “Ko’ aku seh hyung??!! Hyung curang neh…” keluh Shindong. “udaaahh,, Tanya aja. Tanya apaan aja kee…” jawab heechul santai. Tiba-tiba….. triiing “okelah kalo begitu,, mmmm…………..bla bla bla bla………….
11 Desember 2012, pukul 11.00
Sudah 4 jam Heechul beramain jailangkung. Akhirnya permainanpun berakhir… Ryeowook bertanya lagi “Hyung, apa nggak berbahaya main begituan. Bagaimana kalo arwah yang yang hyung panggil nggak mau balik lagi kedunianya??”. “semuanya kembali kekitanya aja Wookie, kalo kita nggak menahan mereka terlalu lama, nggak akan terjadi apa-apa. Makanya kalo mau main usahakan jangan sendirian, supaya kalo terjadi sesuatu bisa cepat ditolong.” Jelas Heechul lengkap. “emanganya pernah kejadian hyung??” tanya Ryewook merinding. “pernah” Heechul menjawab datar sambil memandang wajah Shindong dan Ryeowook bergantian.

                                    @@@@$$$*******$$$@@@@

11 Desember 2012, pukul 01.30
Ryeowook melempar buku yang tengah dibacanya, dia merasa sangat bosan. Ryeowook tidak bisa tidur. Dia ingin meminjam komik heechul untuk melepeskan rasa bosannya. kakinya melangkah kekamar sebelah, yaitu kamar Heechul dan Hankyung. Hankyung tidur diatas ranjang, sedangkan Heechul tertidur diatas buku.
“Kasihan sekali Heechul hyung, niatnya baca buku malah dibaca sama buku” gumam Ryeowook dalam hati. Heechul memang tidak bisa tidur, apabila tidak membaca buku. Ryeowook langsung menuju rak buku, dimana Heechul menyimpan komiknya, akan tetapi
Ryeowook terpaku, matanya tak sengaja menangkap lembaran kertas dan koin yang tadi digunakan Heechul untuk bermain jailangkung. Diambilnya kertas dan koin itu. Diamatinya huruf huruf yang tercetak dalam lingkaran sebesar koin. Lingkaran teratas bertulis rumah. Letaknya tepat ditengah atas. Dibawahnya berderet angka 0 sampai 9 lalu, lebih kebawah lagi berjajar abjad dari A sampai Z. semuanya berada dalam lingkaran sebesar koin.
Ryeowook menimang-nimang koin ditangannya. Pandangannya berganti-hanti dialihkan antara lembaran kertas ditangan kanannya dan koin ditangan kirinya. Ada dorongan kuat untuk mencoba apa yang telah dilakukan Heechul, Hankyung, Shindong tadi.
Ryeowook menimbang sejenak. Mengingat kata pembuka yang diucapkan dalam permainan tadi, lalu kertas itu dihamparkan didepannya. Koin diletakkan ditengah menutup tulisan ‘rumah’. Ryeowook mengatur nafas. Diingatnya apa yang dilakukan hyungnya tadi. Kosongkan pikiran dan panggil. Ryeowook merasa ada yang membimbingnya. Tubuhnya mendadak merasa ringan, tanpa disadari sepenuhnya disentuhnya koin itu dengan ucapan yang dilafalkan seperti mantra.
“Jailangkung, jailangkung datanglah. Disini ada pesta dan pulanglah jika pesta usai” Ryeowook terus melafalkan mantra sampai dirasakan koin ditangannya bergerak pelan. Ryewook merasa ada hawa dingin yang mendadak memenuhi ruangan.
Seperti yang dilakukan Heechul, Ryeowook pun menanyakan namanya, umurnya, jumlah saudaranya dan penyebab kematian tamu gaibnya tersebut. Tamu pertama Ryeowook adalah seorang anak kecil yang bernama ‘Riechue’ umur 12 tahun meninggal karena tertabrak kereta.
 Mereka bercakap-cakap melalui putaran koin yang berputar melingkari huruf. Puas bermain dengan Riechu, Ryeowook pun mengembalikan makhluk gaib tersebut kealamnya.
”Jailangkung pulanglah pesta telahn usai” ujar Ryeowook dengan penuh konsentrasi. Koin itu melemah dan kemudian berhenti berputar.
Tapi Ryeowook belum ingin berhenti, dya masih ingin bermain dengan mainan barunya tersebut. Dicobanya lagi proses pemanggilan dan  ketika koin itu kembali bergerak, Ryeowook ,merasa ada kesenangan yang tak dapat dimengertinya. Dia semakin tenggelam . semua hal yang dirasakannya mengganggnu selama ini tanpa malu dan ragu diceritakan dan ditanyakan jawabannya pada koin itu.putaran koin dan kata hatinya seolah menjadi satu, Ryeowook seperti menemukan teman curhat yang tepat.
Ini sudah yang keempat Ryewook memulai proses pemanggilan hawa dingin yang memenuhi kamarnya sudah tak dia rasakan dan hiraukan lagi. Ryeowook terlena. Putaran koin mulai bergerak cepat. Ryeowook merasa tangannya panas, namun ia tak dapat mengehentikannya. Dan tanpa diminta koin itu berputar dan bergerak, dan berputar-putar dan mengenalkan dirinya.
“Sudah tua” Ryeowook membatin  begitu koin selesai berputar diangka 7 dan 8. Ryeowook merasa jari dan tangannya semakin panas ketika koin itu bertgerak semakain cepat. Jari-jarinya yang menempel pada koin tersebut serasa terbakar. Jantung Ryeowook berdetak cepat ketika menangkap rangkaian huruf-huruf yang dikitari koin tersebut. “kau jahat”.
Ryeowook terbelalak. Koin yang berputar cepat itu. Seakan lekat ditangannya. Lalu terbaca ‘kecelakaan’ dan Ryeowook seperti melihat ceceran darah dari huruf-huruf yang ada dikertas, membasahi jarinya. Ryeowook inginsekali berteriak. Tapi, dia tidak bisa. Seperti ada yang menahan pita suaranya.
“Kau telah membangunkanku. Aku tak akan pulang tanpa membawamu anak muda. Kau harus tahu jika permainanmu ini menyakiti kami. Sekarang tengoklah aku berada didekatmu anak muda. Kau harus ikut kedunia kami” sebuah suara disertai hembusan dingin menerpa wajah Ryewook yang sudah sanagt tegang dan ketakutan. Dia ingin menangis. Tapi, air matapun juga tidak bisa keluar.
Ryeowook melihat kesekeliling kamarnya. Disudut sana didekat lemari ada ada sosok yang menyeringai, menatapa tajam dengan mata merahnya. Ryewook menggigil. Seluruh badannya bergetar.
Makhluk mengerikan itu menggapai Ryeowook. Dia ingin menjauh, namun tubuhnya terasa kaku. Makhluk itu benar-benar sangat memukau Ryeowook. Memukaunya lewat tatapan matanya yang dingin dan seringai yang aneh dari wajahnya yang nyaris tidak berbentuk.
Makhluk itu makim lama makin mendekati Ryeowook. Tangannya yang terulur menebarkan anyir darah dan bau busuk, Ryeowook menatap tanpa kedip. Tangan makhluk tersebut sudah menggapai leher Ryeowook dan ingin mecekikknya. “ya Tuhanku, tolonglah hambamu ini” doa Ryeowook dalam hati.
Tiba-tiba makhluk tersebut menghentikan gerakannya. Dan mengibaskan tangannya. Ryeowook menjerit. Tubuhnya seperti terlempar dan melayang kemudian jatuh seketika.
Suara dentuman keras telah membangunkan Heechul dan Hankyung  “Wookie,,,” teriak Heechul melihat keadaan Ryeowook yang terbaring lemas tak berdaya dan masih dalam keadaan setengah sadar. Tangan Ryeowook masih menggengam koin berdarah tersebut. Hankyung melepaskan koin daritangan Ryeowook dengan penuh hati-hati.
Heechul menepuk-nepuk pipi Ryeowook “ada apa Wookie?? Apa yang terjadi?”. Heechul melihat kertas dan koin yang terdapat didepan Ryeoowook. “Han, singkirkan barang itu” pinta Heechul.
“Wookie,, Wookie,,Wookie,, buka matamu Wookie.” Pinta Heechul. Hechul memaksa membuka mata Ryeowook. “Hyung,, mian, tolong aku.. aku takut…..” ucap Ryeowook lemah. Kemudian air mata yang dari tadi tertahan, menyeruak keluar dengan sangat amat menyedihkan.. “ya sudahlah… kini permainanmu telah usai, lain kali jangan main sendirian lagi ya,,,,” ucap Heechul lembut sambil mengusap air mata Ryeowook.. “gomawo Hyung,, joengmal mianhae,,” ucap Ryeowook sambil menyunggikan bibirnya membentuk sebuah senyum yang sangat lemah.
Sementara iti disudut kamar didekat lemari, seperti ada uap merah yang perlahan bergerak. Menyusup keluar melewati ventilasi-ventilasi yang ada didalam kamar HanChul..

                                    @@@@$$$*********$$$@@@@
                                         THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komennn yaaaa